Bubuk protein nabati, yang dikenal sebagai "air dadih vegan ", digunakan terutama oleh para vegan, yang mengikuti pola makan yang benar-benar bebas dari makanan hewani.
Jenis bubuk protein ini biasanya dihasilkan dari makanan seperti kedelai, beras, dan kacang polong, dan dapat digunakan untuk melengkapi makanan dan untuk meningkatkan massa otot.
Jenis bubuk protein nabati yang paling umum adalah:
- Kedelai;
- Kacang;
- Nasi;
- Chia;
- Kacang almond;
- Kacang;
- Rami.
Suplemen ini biasanya bebas gluten dan laktosa, dan bisa ditambah dengan perasa yang memberikan rasa vanilla, coklat dan strawberry yang bervariasi, misalnya. Mereka biasanya dijual di toko suplemen makanan.
Bagaimana memilih protein yang baik
Secara umum, protein nabati yang baik terbuat dari biji-bijian non transgenik dan organik, yang menjamin kualitas produk dan pengurangan penggunaan pestisida di perkebunan. Kedelai merupakan biji-bijian yang menyediakan asam amino terbanyak, sehingga menjadi protein nabati terlengkap, namun ada juga protein campuran dengan kualitas sangat baik yang beredar di pasaran, seperti yang menggunakan beras dan kacang polong sebagai sumber asam amino.
Penting juga untuk memperhatikan jumlah protein per sajian produk, karena semakin banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat, semakin baik konsentrasi dan kualitas produk. Informasi ini dapat ditemukan pada tabel informasi nutrisi pada label masing-masing produk.
Kapan digunakan
Protein bubuk nabati dapat digunakan untuk melengkapi pola makan orang yang tidak mengonsumsi makanan hewani, yang merupakan sumber utama protein dalam makanan. Konsumsi protein yang cukup penting untuk fungsi seperti meningkatkan pertumbuhan, penyembuhan luka, memperkuat sistem kekebalan dan pembaruan sel.
Selain itu, suplemen ini dapat digunakan untuk merangsang penambahan massa otot, suatu tujuan yang memerlukan konsumsi lebih banyak protein berkualitas baik untuk meningkatkan pemulihan dan pertumbuhan otot.
Kuantitas yang disarankan
Secara umum, sekitar 30g bubuk protein digunakan per hari, tetapi jumlah ini dapat bervariasi sesuai dengan berat badan, jenis kelamin, usia dan jenis pelatihan setiap orang, dan harus direkomendasikan oleh dokter atau ahli gizi.
Selain itu, perlu juga dilakukan penilaian terhadap jumlah dan jenis protein yang dikonsumsi secara alami dari makanan, agar suplemen yang digunakan dalam jumlah yang tepat untuk melengkapi pola makan. Cari tahu sayuran mana yang paling kaya protein.
Apakah informasi ini membantu?
ya Tidak
Pendapat Anda penting! Tulis di sini bagaimana kami dapat meningkatkan teks kami:
Ada pertanyaan? Klik di sini untuk menjawabnya.
Email di mana Anda ingin menerima balasan:
Periksa email konfirmasi yang kami kirimkan kepada Anda.
Namamu:
Alasan untuk mengunjungi:
--- Pilih alasan Anda --- DiseaseLive betterBantuan orang lainDapatkan pengetahuan
Apakah Anda seorang ahli kesehatan?
NoKesehatanFarmasiPerawatNutrisiBiomedisFisioterapisBeautisiLainnya