Gejala histeria dapat membaik setelah krisis, bagaimanapun, adalah umum bagi mereka untuk kembali segera setelahnya, terutama dalam situasi yang sangat menegangkan.
Dengan demikian, untuk mencegah gejala histeria sering berulang, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk pengobatan jangka panjang yang membantu mengembangkan cara-cara menghadapi saat-saat stres tanpa munculnya gejala-gejala histeris.
Perawatan yang paling umum digunakan meliputi:
- Psikoterapi: dilakukan di kantor psikologik melalui percakapan yang membantu pasien menemukan cara untuk menghilangkan stres dan kecemasan tanpa mengembangkan gejala;
- Fisioterapi: membantu meringankan konsekuensi dari beberapa gejala histeria, seperti penurunan kekuatan otot karena sering kelumpuhan;
- Anxiety Remedies: Beberapa pengobatan seperti Alprazolan dan Pregabalin dapat diresepkan oleh psikiater untuk membantu meredakan rasa kecemasan yang konstan dengan menghindari krisis stres yang dapat menyebabkan timbulnya gejala histeria.
Selain itu, ketika teknik ini tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, dokter juga dapat merekomendasikan stimulasi otak dengan guncangan kecil untuk mengubah proses kimia otak dan menghindari stres yang berlebihan.
Semua teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi satu sama lain, tergantung pada gejala pasien dan hasil yang dicapai.
Berikut ini cara mengelola stres dan kecemasan Anda untuk menghindari krisis histeria:
- 7 Tips untuk Mengontrol Kecemasan
- Home Remedy untuk Stres dan Deplesi