Pengobatan ejakulasi retrograde dapat dilakukan dengan obat-obatan seperti efedrin atau fenilpropanolamin, misalnya, namun perawatan ini tidak selalu efektif. Oleh karena itu, ketika pria berniat memiliki anak, tetapi belum mendapatkan hasil dengan obat yang ditunjukkan oleh dokter, ahli urologi dapat merekomendasikan pengumpulan spermatozoa atau penggunaan teknik reproduksi terbantu, seperti Inseminasi Intrauterine, di mana sebagian kecil dimasukkan sperma di dalam rahim wanita.
Ejakulasi retrograde, yang merupakan pengurangan atau tidak adanya sperma saat ejakulasi, tidak menyebabkan rasa sakit, dan pria memiliki sensasi orgasme tetapi tidak mengalami ejakulasi seperti yang diharapkan.
Sperma lintasan dalam ejakulasi normal. Semen lintasan dalam ejakulasi retrograde.Penyebab ejakulasi retrograde
Ejakulasi retrograde terutama disebabkan oleh operasi prostat atau diabetes, dan mungkin juga disebabkan oleh:
- Penyakit psikologis, seperti depresi;
- Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis atau cedera tulang belakang yang memengaruhi syaraf;
- Luka lokal seperti trauma pada uretra atau fraktur daerah pinggul;
Selain itu, ejakulasi retrograde juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, ansiolitik atau tekanan darah, misalnya.
Gejala ejakulasi retrograde
Gejala utama ejakulasi retrograde adalah berkurangnya atau tidak adanya sperma saat ejakulasi. Ejakulasi retrograde tidak menyebabkan rasa sakit, karena yang terjadi adalah air mani dikirim ke kandung kemih dan kemudian dikeluarkan dalam urin.
Pria dengan ejakulasi retrograde mampu mencapai dan merasakan orgasme, tanpa masalah ereksi.
Bagaimana mendiagnosis ejakulasi retrograde
Ejakulasi retrograde dapat didiagnosis melalui urinalisis, dilakukan setelah orgasme, di mana keberadaan sperma dalam urin menegaskan adanya masalah. Meskipun memiliki diagnosis sederhana, ejakulasi retrograde harus diidentifikasi terlebih dahulu oleh pria, yang dalam kasus ini mengamati pengurangan atau ketiadaan total sperma selama klimaks.
Lihat disfungsi seksual pria lainnya:
- Disfungsi ereksi
- Ejakulasi dini
- Kesulitan mencapai orgasme bisa menjadi penyakit