Demam Lassa adalah penyakit infeksi virus langka, jarang di Brasil, yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi, seperti laba-laba dan hewan pengerat, terutama tikus dari daerah seperti Afrika.
Gejala demam Lassa mungkin memerlukan waktu hingga 3 minggu untuk muncul, jadi seseorang yang mencurigai penyakit setelah berada di Afrika harus berkonsultasi dengan dokter umum untuk mendiagnosis penyakit dan memulai pengobatan yang tepat.
Gejala demam Lassa
Demam Lassa adalah penyakit menular infeksi yang serius yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh dan berbagai gejala lainnya, yang jika tidak ditangani dapat segera menyebabkan kematian. Gejala lain demam lassa awalnya:
- nyeri otot, sakit tenggorokan, diare berdarah
- mual, muntah dengan darah, dada dan sakit perut
- hepatitis, hipertensi, takikardia, batuk, faringitis,
Ketika penyakit berkembang, mereka juga muncul: ensefalitis, meningitis, syok, perdarahan, kejang.
Pada beberapa individu telah diamati bahwa tuli dapat berkembang seiring dengan penyakit.
Bagaimana penularan terjadi
Penularan demam Lassa terjadi melalui kontak pernapasan atau pencernaan dengan kotoran dari hewan yang terkontaminasi, seperti laba-laba atau tikus. Namun, bisa juga terjadi melalui luka di kulit atau selaput lendir, seperti mata dan mulut.
Di antara manusia, penularan demam Lassa terjadi melalui kontak dengan darah, feses, urin, atau sekresi tubuh.
Bagaimana perawatannya dilakukan?
Perawatan untuk demam Lassa dilakukan dalam isolasi interniran untuk menghindari penularan penyakit. Oleh karena itu, untuk berhubungan dengan pasien, anggota keluarga dan profesional kesehatan harus mengenakan pakaian pelindung dengan sarung tangan, kacamata, celemek dan masker.
Selama pengobatan, ribavirin disuntikkan ke pembuluh darah untuk menghilangkan virus dari penyakit, dan pasien harus dirawat di rumah sakit sampai gejala berhenti dan virus diekskresikan.
Pencegahan demam Lassa
Pencegahan demam Lassa adalah untuk menghindari kontak dengan zat yang terkontaminasi dan, oleh karena itu, individu harus:
- Gunakan hanya air kemasan;
- Masak makanan dengan baik;
- Hilangkan tikus dari rumah;
- Menjaga kebersihan tubuh yang baik.
Tips ini harus diterapkan terutama di daerah dengan insiden penyakit yang lebih tinggi, seperti Afrika.