Encephalomyelitis diseminata akut, juga dikenal sebagai ADEM, adalah penyakit radang langka yang mempengaruhi sistem saraf pusat setelah infeksi oleh virus atau setelah vaksinasi. Namun, vaksin modern telah mengurangi risiko terkena penyakit dan sangat jarang memiliki ADEM setelah vaksinasi.
ADEM terjadi terutama pada anak-anak dan pengobatan biasanya efektif dan bisa memakan waktu hingga 6 bulan untuk pemulihan total, namun beberapa pasien mungkin mengalami cedera seumur hidup seperti penalaran, kehilangan penglihatan, dan mati rasa pada beberapa anggota badan. dari tubuh.
Apa saja tanda dan gejala
Gejala-gejala encephalomyelitis diseminata akut biasanya datang pada akhir pengobatan untuk infeksi virus dan terkait dengan gerakan dan koordinasi tubuh karena otak dan seluruh sistem saraf pusat terpengaruh.
Gejala utama ADEM adalah:
- Gerak lambat;
- Penurunan refleks;
- Kelumpuhan otot;
- Demam;
- Mengantuk;
- Sakit kepala;
- Kelelahan;
- Mual dan muntah;
- Iritabilitas;
- Depresi.
Karena otak pasien ini terpengaruh, kejang juga sering terjadi. Ketahuilah apa yang harus dilakukan jika terjadi kejang.
Kemungkinan Penyebab
ADEM adalah sindrom yang biasanya muncul setelah infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Namun, meskipun jarang, ia mungkin juga berkembang setelah pemberian vaksin.
Virus yang paling sering menyebabkan encephalomyelitis diseminata akut adalah campak, rubella, gondong, influenza, parainfluenza, Epstein-Barr, atau HIV.
Bagaimana perawatannya dilakukan?
Encephalomyelitis Diseminata akut disembuhkan dan pengobatan dilakukan dengan injeksi atau tablet kortikosteroid. Dalam kasus yang lebih parah dari penyakit itu mungkin perlu untuk membuat transfusi darah.
Perawatan untuk encephalomyelitis yang disebarluaskan mengurangi gejala, meskipun orang-orang tertentu mungkin tertinggal dengan sisa sisa hidup mereka, seperti kehilangan penglihatan atau mati rasa pada anggota badan mereka.