Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan massa tulang, yang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh, meningkatkan risiko patah tulang. Penyakit ini diam, dan gejala biasanya tidak diperhatikan dan diagnosis dibuat, untuk sebagian besar, setelah terjadinya patah tulang, misalnya.
Osteoporosis sangat berkaitan dengan penuaan, karena selama bertahun-tahun tubuh semakin kehilangan kemampuannya untuk memetabolisme dan menyerap kalsium, misalnya. Namun, beberapa kebiasaan gaya hidup juga dapat mempengaruhi terjadinya osteoporosis, seperti gaya hidup menetap, kekurangan gizi, dan konsumsi alkohol.
Meskipun penyakit ini tidak memiliki penyembuhan, pengobatan dapat dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup seseorang dan mengurangi risiko patah tulang dan penyakit terkait. Penting bahwa orang tersebut memiliki gaya hidup sehat dengan latihan fisik secara teratur, tetapi dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan suplemen atau obat yang membantu dalam proses reabsorpsi kalsium dan pembentukan massa tulang. Lihat obat mana yang paling banyak diindikasikan pada osteoporosis.
Gejala osteoporosis
Osteoporosis adalah, sebagian besar waktu, asimtomatik, namun dapat diketahui dengan cara fraktur bahwa beberapa tulang setelah sedikit berdampak, misalnya. Selain itu, ini bisa menjadi indikasi osteoporosis untuk menurunkan tinggi badan sebanyak 2 atau 3 sentimeter dan adanya bahu yang melorot atau berpunuk. Pelajari cara mengidentifikasi osteoporosis.
Dari evaluasi gejala, dokter mungkin menunjukkan melakukan pemeriksaan pencitraan yang menunjukkan hilangnya massa tulang, densitometri tulang. Tes ini dapat dilakukan setiap tahun atau setiap 2 tahun setelah diagnosis osteoporosis untuk menyesuaikan dosis obat. Memahami bagaimana densitometri tulang dilakukan.
Penyebab utama
Osteoporosis adalah penyakit yang sangat berkaitan erat dengan penuaan, menjadi lebih umum pada wanita setelah 50 tahun karena menopause. Penyebab lain yang dapat mendukung osteoporosis adalah:
- Disfungsi tiroid;
- Penyakit autoimun;
- Kekurangan kalsium;
- Sedentarisme;
- Nutrisi gizi buruk;
- Merokok;
- Alkoholisme;
- Kekurangan vitamin D.
Situasi-situasi ini menyebabkan tubuh tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan ketidakseimbangan antara pembentukan tulang dan perusakan, membuat tulang rapuh dan lebih cenderung patah.
Bagaimana perawatannya dilakukan?
Perawatan untuk osteoporosis dilakukan dengan penggunaan obat-obatan yang merangsang produksi massa tulang, tetapi asupan kalsium dan vitamin D yang cukup melalui diet atau suplemen, dan praktek aktivitas fisik seperti berjalan, aerobik air dan tari, juga efektif menangkal gejala osteoporosis. Cari tahu latihan terbaik untuk osteoporosis.
Pelajari lebih lanjut tentang pengobatan osteoporosis.
Bagaimana cara mencegahnya
Pencegahan osteoporosis harus dilakukan sepanjang hidup dengan mengadopsi kebiasaan sehat, seperti:
- Berlatihlah latihan fisik secara teratur seperti berjalan, menari, melakukan aerobik air atau pilates;
- Paparkan setiap hari ke matahari selama setidaknya 15 menit untuk merangsang produksi vitamin D;
- Hindari minum alkohol dan merokok;
- Konsumsi jumlah kalsium yang disarankan per hari, sekitar 1200 IU.
Selain itu, penting untuk mengurangi risiko patah tulang dengan membuang furnitur dan karpet yang tidak perlu dari rumah. Inilah cara mengurangi risiko osteoporosis melalui makan.