Kehadiran darah dalam tinja dapat menjadi indikasi penyakit yang berbeda, seperti wasir, fisura ani, diverticulitis, ulkus lambung dan polip usus, misalnya, dan harus dilaporkan ke gastroenterologist jika kehadiran darah sering terjadi, sehingga diagnosis dibuat sehingga perawatan dapat dilakukan. Ketahui apa yang bisa menyebabkan darah di tinja.
Untuk memeriksa darah dalam tinja, penting untuk menyadari beberapa tanda yang mungkin menunjukkan masalah usus seperti:
- Warna air toilet kemerahan setelah evakuasi;
- Kehadiran darah di kertas toilet;
- Bintik merah di bangku;
- Kotoran sangat gelap, pucat dan bau busuk.
Selain itu, warna darah juga bisa menunjukkan dari daerah mana usus datang berdarah. Darah merah hidup dalam tinja, misalnya, menunjukkan masalah pada usus, rektum, atau anus, sedangkan jika warna darah gelap, itu menunjukkan bahwa asal pendarahan lebih tinggi, seperti di mulut, kerongkongan, atau lambung. Lihat lebih lanjut tentang Apa yang bisa hidup darah merah di kotoran.
Hal yang Harus Dilakukan
Ketika mengidentifikasi keberadaan darah dalam tinja, seorang gastroenterologist harus dicari untuk menilai penyebab perdarahan. Secara umum, tes feses, endoskopi, dan kolonoskopi diresepkan untuk memeriksa perubahan pada esofagus, lambung, atau usus.
Tonton video berikut dan pelajari cara mengumpulkan feses dengan benar:
Perawatan dilakukan sesuai dengan penyebab masalah, dan juga penting untuk memeriksa keberadaan anemia karena kehilangan darah melalui usus.
Untuk mengetahui apakah Anda memiliki penyakit usus yang lebih serius, periksa gejala-gejala kanker usus.
Bagaimana cara mencegahnya
Untuk mencegah munculnya darah dalam tinja, penting untuk memiliki diet seimbang, kaya serat, sayuran, sayuran, biji rami dan buah-buahan yang melepaskan usus, seperti jeruk dan anggur di cangkang. Selain itu, diindikasikan untuk minum banyak air, untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan rokok serta berlatih latihan fisik secara teratur. Sikap ini mampu meningkatkan fungsi usus dan mencegah penyakit usus.
Disarankan juga untuk melakukan sejak usia 50 tahun, bahkan jika tidak ada gejala atau jika Anda tidak memerhatikan darah dalam tinja, lakukan pemeriksaan darah tinja untuk mendiagnosis kanker usus lebih awal. Lihat bagaimana penelitian darah okultisme bangku dilakukan.