Diklofenak adalah obat analgesik, anti-inflamasi dan antirematik yang dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan dalam kasus-kasus rematik, nyeri haid atau nyeri setelah operasi, misalnya.
Obat ini dapat dibeli di apotek dalam bentuk tetes, supositoria, larutan untuk injeksi, tablet, suspensi oral atau gel, dan juga dapat ditemukan dengan nama Cataflam atau Voltaren.
Meskipun relatif aman, diklofenak tidak boleh digunakan selama kehamilan tanpa bimbingan dari dokter kandungan.
Lihat juga daftar obat yang umum digunakan untuk 8 jenis nyeri yang paling umum.
Untuk apa itu
Diklofenak diindikasikan untuk pengobatan rasa sakit dan peradangan setelah operasi untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan setelah trauma, dalam pengobatan gout akut, osteoarthritis, penyakit rematik seperti rheumatoid arthritis, sindrom tulang belakang yang menyakitkan, dan dalam pengobatan masalah ginekologi seperti nyeri haid atau radang saluran telur atau indung telur.
Namun, obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan proses infeksi serius yang disertai dengan rasa sakit dan peradangan, seperti infeksi telinga, hidung, atau tenggorokan.
Bagaimana cara mengambil
Cara penggunaan diklofenak tergantung pada penyajiannya:
- Gel atau salep: aplikasikan 1 cm produk ke area yang terkena, 2 hingga 3 kali sehari, gosok lembut tempat tersebut.
- Tablet, tetes atau suspensi oral: ambil 100 hingga 150 mg per hari, setiap 8 atau 12 jam, jangan melebihi dosis harian maksimal 200 mg.
- Supositoritor: 50 mg, 3 kali sehari, dosis harian maksimum adalah 150 mg.
- Injeksi: 75 mg per hari, biasanya.
Dosis dapat diubah sesuai dengan saran medis.
Kemungkinan efek samping
Efek samping utama dari diklofenak termasuk sakit perut, mual, muntah, diare, kram perut, pencernaan yang buruk, gas, perdarahan gastrointestinal, lambung atau ulkus usus, sariawan, konstipasi, pankreatitis, sakit kepala, pusing, mengantuk, gangguan ingatan, disorientasi, insomnia, iritabilitas, kejang, depresi, kecemasan, mimpi buruk, tremor, urtikaria, hepatitis, asma, hipotensi atau hipertensi, palpitasi dan nyeri dada.
Siapa yang tidak boleh menggunakannya
Diklofenak dikontraindikasikan pada pasien dengan ulkus lambung atau usus yang hipersensitif terhadap komponen formula, dan pada pasien yang mengalami serangan asma, urtikaria atau rinitis akut saat mengonsumsi aspirin yang mengandung aspirin.
Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien dengan masalah perut atau usus seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, penyakit hati berat, ginjal dan penyakit jantung tanpa nasihat medis.
Selain itu, diklofenak tidak boleh digunakan pada luka terbuka atau mata.