Pernapasan dari mulut ke mulut menjadi penting dan perlu dalam kasus:
- Kasus tenggelam
- Kasus trauma
- Anak-anak dan bayi
Penelitian telah menunjukkan bahwa pijatan jantung yang kuat dan irama sudah cukup untuk menjaga korban tetap hidup sampai bantuan profesional tiba tanpa menggunakan resusitasi mulut ke mulut.
Dalam kasus anak-anak dan bayi, tenggelam atau trauma, di samping pijat jantung, perlu untuk melakukan pernapasan mulut ke mulut dengan laju 2 napas (ventilasi) untuk setiap 30 kompresi dada. Namun, dalam situasi lain dari serangan jantung, pijat jantung harus diberikan prioritas, sampai penyelamat datang untuk membawa korban ke rumah sakit.