Vaksin tetanus, juga dikenal sebagai vaksin tetanus, penting untuk mencegah perkembangan gejala tetanus pada anak-anak dan orang dewasa, seperti demam, leher kaku dan kejang otot, misalnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Ketika ada di dalam tubuh, itu menghasilkan racun yang dapat mencapai sistem saraf, menghasilkan gejala. Pelajari tentang gejala tetanus.
Jadi, vaksin itu penting karena merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi melawan penyakit ini, melindungi terhadap kemungkinan infeksi oleh mikroorganisme ini. Vaksin ini dibagi dalam 3 dosis, diindikasikan untuk mengambil yang pertama selama masa kanak-kanak, yang kedua 2 bulan setelah yang pertama, dan akhirnya yang ketiga 6 bulan setelah yang kedua. Vaksin tetanus harus ditingkatkan setiap 10 tahun dan dimasukkan dalam rencana vaksinasi tanpa biaya.
Kapan mengambil vaksin tetanus
Vaksin tetanus direkomendasikan untuk anak-anak di atas usia 5 tahun, orang dewasa dan orang tua, dan dianjurkan untuk diambil dengan vaksin difteri atau difteri dan pertusis, yang terakhir disebut DTaP. Vaksin tetanus hanya digunakan ketika tidak ada vaksin ganda atau tripel.
Vaksin tetanus dihasilkan dari toksin tetanus yang tidak aktif sehingga mampu merangsang sistem kekebalan dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi terhadap racun itu, mencegah penyakit.
Vaksin tetanus harus diberikan langsung ke otot oleh dokter, perawat atau profesional kesehatan yang terlatih. Pada anak-anak dan orang dewasa, vaksin harus diindikasikan dalam tiga dosis, dengan selang waktu 2 bulan antara dosis pertama dan 6 hingga 12 bulan antara dosis kedua dan ketiga yang direkomendasikan.
Vaksin tetanus memberikan perlindungan selama 10 tahun dan, karenanya, harus diperkuat sehingga pencegahan penyakit ini efektif. Selain itu, ketika vaksin diberikan setelah terjadinya cedera berisiko tinggi, misalnya, diindikasikan bahwa vaksin diberikan dalam dua dosis dalam waktu 4 hingga 6 minggu agar penyakit dapat dihindari secara efektif.
Efek samping dan kontraindikasi vaksin
Efek samping dari vaksin tetanus dianggap efek lokal, seperti rasa sakit dan kemerahan di tempat suntikan. Namun, efek lain yang biasanya hilang setelah beberapa jam, seperti demam, sakit kepala, lekas marah, mengantuk, muntah, kelelahan, kelemahan atau retensi cairan, misalnya, dapat berkembang.
Vaksin tetanus merupakan kontraindikasi bagi pasien yang mengalami demam atau gejala infeksi, serta orang-orang yang alergi terhadap salah satu komponen dari formulasi vaksin. Selain itu, jika wanita hamil, menyusui atau riwayat alergi, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mengambil vaksin.